Tuesday, April 26, 2011

JiKa TerAkhiR BuaTKU..

oh Tuhannn..HambaMu ini keterliruan..
sukar mencari-cari jalan yang benar..
kembali paut kasih dunia..mencintai selain lebih dariMU..
oh Tuhann..hidayahMu pernah hadir..

hari ini ku bimbangi jika terakhir itu adakah lagi subuh esok utkkku bernafas
dan berabdi padaMU Tuhann..
berikan daku kesempatan..menebus kesalahan lantaran dosa dan noda dan sengaja melupakanMU..hadirkan damai sepenuh di hujung nafasku..
oh Tuhann berikan daku petunjukMU utk ku meniti kejalan redha Mu..
izinkan ku mengulangi janji2 yang lalu..
taubat nasuha setulus utkMU oh Tuhann..

Monday, April 25, 2011

assalammualaikumm..

lafaz yang tersimpan terlalu lamaa..kini muncul semula..bersaksi cinta di atas cinta dalam alunan tasbihku ini..meneka hati yang tersembunyi berteman hati di malam sunyi penuh doaa..

saat ini hati ku sungguh2 menangis..aku menangisi kehidupan duniawi..aku menghukum kehidupan duniawiku..minggu yang lepas air mataku mnitis krn kisah akhawat itu..tp hr ini air mataku menitis kerana kekerdilan diri..aku di uji saat ini..sudah panjang kehidupan yang aku lalui dgn keamanan..tp semalam..kisah semalam menyebabkan aku jatuh tersungkurr..aku tersalah langkah kerana sgt baik memberiii..knp kisah itu wujud dlm diari hidupku seorang muslimahh...ya aku harus kuat..ujian Allah bukan utk melemahkan tp utk kekuatan..berikan aku laluann..agar laluan itu membawa aku ke syurgaMu..

lukisan jiwa menjadi satu..terkenang detik kau dan aku..santun berhikmah mengingatkan diri..hidup dan mati hanya utk Ilahi..mengengam janji cinta ini..bertemu kasih tanpa jasad..bicara tanpa suara hanya tulisan bahasa indah..yang aku perlukan saat ini kekuatan dari MU Tuhann..layangkan kekuatan itu agar aku benar2 bisa menghadapinya..

Wednesday, April 20, 2011

perjalanan hidup aku sgt sukar utk aku lafazkan..

kenapa dewasa ini perjalanan itu sgt sukar dan sulit??..dimana salah dan silap y aku lakukan menyebabkan aku tersungkur menyembah bumi di saat usia semakin senjaa..aku perlu teman utk meluah rasa..aku perlu kawan utk menghiburkan hati..aku tidak lagi perlu kawan yang memberi keinddahan dunia..sudah 2thn aku hanyut dalam keseronokkan duniawi yang pasti akan ada penamatnya..
semakin aku menjauh semakin ia dekatt..ke mana lagi aku berhijrah membawa sekeping hati yang semakin jauh dari Tuhann..saat ini sgt banyak perkara y berlakuu..perkara yang aku tak mampu lagi menyekatnya..
kini hati ini berbicara aku hanya mengikut laluan yang telah disediakan Tuhann..aku seolah2 tidak lagi mampun bangun berdiri sendiri..aku jatuh tersungkur di saat sepatutunya aku bangga menjadi muslim sejati..Tuhan knp aku perlu terjebak ke dalam lubang yang sama untuk kali yang kedua..sedangkan aku bertekad takkan aku ulangi lagii..ya aku perlu berhijrah sekali lagi..pada siapan harus aku zahirkan peraaasaan yang penuh kusut dan dendam ini..sakitnya Allah Maha Mengetahuii..yang pasti tika ini aku sangat cemburu dan membenci pada diri sendirrii..
p/s: cerita dari seorang akhawat yang dulunya seorang yang sangat hebat..tapi kini die tersungkur..menangis keinsafan saat ana mendengar segala luahan hatinya yang terlalu lama die pendamm..apa yang pasti ceritanya sgt memberi keinsafan pada diri ana..ya Allah beri kekuatan jua pada dia dan aku dalam menempuh hidup yang berlaku ini.

Sunday, April 10, 2011

Ujian Itu..

Ujian Allah datang dalam pelbagai bentuk. Dahulu aku melihat orang lain sentiasa diuji dengan pelbagai dugaan. Sakit, kehilangan harta benda, kehilangan orang tersayang. Itu tandanya Allah masih ingat akan kita. DIA mahu menguji hambaNYA supaya jika kita bersabar, insyaAllah kita kan mendapat ganjaran.
Dan aku tertanya.
Kenapa aku tidak pernah diuji dengan segala cabaran yang aku lihat terpaksa dipikul oleh orang lain? Lupakah Allah kepada aku?
Atau Allah sudah tidak sayang kepada aku?
Kemudian aku tersedar, yang ujian Allah itu juga boleh datang dalam bentuk kesenangan. Dan kadang-kadang kesenangan itu lebih berat ujiannya daripada kesusahan. Oh, aku sedang diuji waktu itu tanpa aku sedari.
Persoalannya, luluskah aku dengan ujian itu? Hanya Allah yang tahu
Dan sekarang, mungkin Allah mahu aku merasa ujian yang aku pernah 'minta' dahulu. Ujian dalam bentuk kesusahan.
Susahnya kehidupan seorang pelajar.
Tidak pernah diduga oleh aku yang Allah akan menguji aku dalam bentuk ini. Kerana dahulu, soal pelajaran tidak pernah menjadi satu masalah.
Tetapi aku tahu. Allah tidak akan pernah menguji hambaNya dengan ujian yang tidak terdaya oleh kita. Persoalannya, mampukah aku lulus dengan ujian ini? Setiap perkara yang berlaku, baik mahupun buruk, ada hikmahnya. Andai aku gagal dalam ujian ini,
mungkin ada hikmahnya. Allah ada perancangan yang lebih baik untuk aku, lebih baik daripada perancangan manusia untuk aku.
Namun, aku hidup dengan manusia. Terarah dengan jangkaan, harapan dan sangkaan manusia. Sedar atau tidak, aku terpasa memenuhi semua tuntutan itu. Sehingga aku mungkin lupa yang kehendak Allah jauh melangkau segalanya.
- Artikel iluvislam.com

Titipan utk Muslimah

"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.
- Artikel iluvislam.com

Andai Lemah..PERKUATKANLAHH

"Akhi, dulu ana merasa semangat saat-saat aktif dalam dakwah. Tapi, kebelakangan ini rasanya semakin terasa hambar. Ukhuwah makin kering-kontang, bahkan ana melihat ternyata banyak ikhwah pula yang aneh dan pelik!"

Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada murabbinya di suatu malam. Sang murabbi hanya terdiam, mencuba terus menggali semua kegelisahan dalam diri mad'unya.

"Lalu apa yang ingin anta lakukan setelah merasakan semua itu?"

Sahut sang murrabi setelah sesaat termenung seketika.

"Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku dan sikap beberapa ikhwah yang tidak Islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Jika terus begini, lebih baik ana bersendiri saja."

Ikhwah itu berkata.

Sang murabbi termenung kembali. Tidak kelihatan raut terkejut daripada wajahnya. Sorot matanya tetap kelihatan tenang, seakan jawapan itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

"Akhi, bila satu kali anta naik sebuah kapal mengharungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah rosak. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang reput, bahkan kabinnya penuh dengan sampah bauan kotoran akibat manusia. Lalu apa yang anta lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?" Tanya seorang murabbi dengan kiasan yang mendalam maknanya.

Sang mad'u terdiam berfikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam dengan kiasan yang amat tepat.

"Apakah anta memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?" Sang murabbi mencuba memberi jawapan kepadanya.
"Bila anta terjun ke laut, sesaat anta akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan anta untuk berenang sampai tujuan? Bagaimana bila ribut datang? Dari mana anta mendapat makan dan minum? Bila malam datang bagaimana anta mengatasi hawa dingin?"

Serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang ikhwah tersebut. Tidak semena-mena, sang ikhwah menangis tersedu-sedu. Tak kuasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kekadang memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justeru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

"Akhi, apakah anta masih berasa bahawa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju redha ALLAH SWT?"

Pertanyaan yang menghujam jiwa sang ikhwah. Ia hanya mengangguk.

"Bagaimana bila ternyata kereta yang anta bawa dalam menempuh jalan itu ternyata rosak dan bermasalah? Anta akan berjalan kaki meninggalkan kereta itu tersadai di tepi jalan atau mencuba memperbaikinya?" Tanya sang murabbi lagi.

Sang ikhwah tetap terdiam dalam esakan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkat tangannya.

"Cukup akhi, cukup. Ana sedar. Maafkan ana, InsyaALLAH ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat pingat kehormatan atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan. Atau ana mendapat nama di sisi manusia. Biarlah yang lain dengan urusan peribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah dan hanya Allah swt sahaja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-NYA. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana."

Sang mad'u berazam di hadapan sang murabbi yang semakin dihormatinya. Sang murabbi tersenyum.

"Akhi, jama'ah ini adalah jama'ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan dan kekurangan. Tapi di sebalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah peribadi-peribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan ALLAH SWT."

"Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu meresahkan perasaan anta. Sebagaimana ALLAH SWT menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata anta dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Kerena di mata ALLAH SWT, belum tentu antum lebih baik dari mereka."

"Futur, mundur lemah atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidakkesepakatan selalu diselesaikan dengan jalan itu; maka apakah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?" Sambungnya panjang lebar.

"Kita bukan sekadar pemerhati yang hanya berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding jari kerana sesuatu kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafir pun boleh melakukannya. Tapi kita adalah dai'e. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diberi amanat oleh Allah swt untuk menyelesaikan masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya membongkarnya, yang menjadikan ia semakin meruncing dan membarah."

Sang mad'u termenung sampai merenungi setiap kalimat murabbinya. Azamnya kembali menguat. Namun ada satu hal yang tetap bergelayut di hatinya.

"Tapi bagaimana ana boleh memperbaiki organisasi dakwah dengan kemampuan ana yang lemah ini?"

Sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.

"Siapa kata kemampuan anta lemah? Apakah Allah swt menjadikan begitu kepada anta? Semua manusia punya potensi yang berbeza. Namun tak ada yang mampu melihat bahawa yang satu lebih baik dari yang lain!" Sahut sang murabbi.

"Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah kerjasama dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang pada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu kerana peringatan selalu berguna bagi orang yang beriman. Bila ada sebuah isu atau fitnah, tutuplah telinga anta dan bertaubatlah. Singkirkan segala prasangka anta terhadap saudara anta sendiri."

Malam itu sang mad'u menyedari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap hidup bersama jama'ah untuk tetap mengharungi jalan dakwah dan tarbiyah. Kembalikan semangat itu saudaraku, jangan biarkan putus asa itu hilang, ditelan gersangnya debu yang menerpa. Biarlah itu semua menjadi saksi sampai kita diberi dua kebaikan oleh ALLAH SWT.

Kemenangan atau Mati Syahid
Ikhlas adalah roh daripada setiap amal. Ikhlas adalah motivasi yang kuat agar amal kita tetap terjaga sentiasa, tidak usang kerana kepanasan dan tidak luntur kerana kehujanan, tidak ghurur kerana pujian dan tidak kendur kerana cacian. Terus bergerak ke arah tujuan yang paling tinggi puncak dan cita-citanya. Peliharalah keikhlasan dalam bekerja. Semoga kita sama-sama terus istiqamah dalam dakwah dan tarbiyyah.

*Moga dengan bingkisan ini dapat menyelamatkan kembali niat dihati pejuang2 sekalian yang ingin absent dalam perjuangan ini...

"'Apa Erti Perjuangan Tanpa Redha Allah.."

* petikan dari sebuah laman web..(tak ingat) moga memberikan banyak manfaat... semoga kita tidak futur dalam berjuang..

ANDAI LEMAH, PERKUATKANLAH!!